Selasa, 04 September 2018

ASUS LAPTOPKU - Tak Bisa Ke Lain Hati

Notebook mungil saya ini sudah 2 tahun menemani saya atau suami ke Sulawesi, ke Kalimantan, ke Sumatera, ke Malaysia, bahkan ke Timur Tengah.

Imut kan?
#notebooknya, bukan saya 🙈
Asus T101 muat di tas kecil yang disediakan biro travel. Praktis dan efisien.
Kalau gak muat ya repot juga nih 😁

Seperti harapan semula, Asus Transformer 10 inch warna silver ini sangat keren, mudah diajak traveling, dan awet. Aktivitas blogging saya maupun kerjaan suami bisa teratasi dengan baik. Kecil-kecil cabe rawit, mungkin itulah istilah yang pas untuk Asus Transformer T101 😍

Dipakai suami saat menjadi pembicara seminar

Setelah dipakai selama 2 tahun touch screen nya masih sensitif, baterai masih bertahan lebih dari 6 jam pemakaian (internet dan blogging), dan semua port konektivitasnya masih oke banget. Puas deh. Tidak salah saya memilih brand Asus sebagai laptop pertama saya.

Tahun 2017 lalu kami memutuskan membeli 1 laptop lagi, yaitu yang berukuran 14 inci. Yang ini untuk standby saat tidak bepergian.

"Kenapa gak beli komputer PC aja?"

Well, selain lebih ringkas, alasan kami memilih laptop daripada komputer adalah jika sewaktu-waktu terjadi mati listrik bisa tetap bekerja. Dan jika sewaktu-waktu butuh untuk mobile, laptop ini tinggal dijinjing saja. Begitulah.

Dan pilihan jatuh kepada Asus (lagi).

Asus A42J
Sebetulnya ini milik adik perempuan saya. Lalu saya bujuk-bujuk agar dijual kepada saya 😅. Meski umurnya sudah lebih dari 5 tahun, tapi kinerja laptop hitam dengan cover berbahan plastik mengkilap ini masih bagus kok. Asus gitu loh. Cuma bagian baterai saja yang sudah drop. Minta diganti.



Alih-alih membeli baterai, saya berpikir untuk mengganti Asus A42J ini dengan ASUS Vivobook Flip TP410 . Bukan karena susah cari baterai pengganti, bukan. Baterai laptop Asus cukup mudah ditemukan di pasaran. Tapi saya berencana mengembalikan laptop tersebut ke adik saya. Rupanya anak adik saya yang berumur 9 tahun suka sekali dengan laptop ibu nya ini. Jadi tiap kali melihat laptop ini, matanya seperti kangen gitu. Di lain pihak, saya pun terlanjur jatuh hati dengan Vivobook...

Asus Vivobook Flip 14 TP410

Pertama kali melihat dan menyentuh Asus Vivobook di salah satu pameran komputer di Semarang, saya sudah langsung suka. Warna abu-abu nya keren banget. Serasi dengan Asus T101 milik saya. Sama elegannya.
(Kalau sudah baca Asus Transformer T101 - Notebook Impian , pasti paham maksud saya)


Dengan tebal kurang dari 2 cm dan bobot sekitar 1,6 kg saja, Asus Vivobook sangat asyik dibawa mobile. Kalau terlalu berat ntar jadi males bawa nya.



Desainnya juga tampak ramping, tidak bongsor layaknya laptop berukuran 14 inci. Ini karena tampilan ultra-tipis berfitur Nanoedge display, yang memaksimalkan ukuran layar plus meminimalkan ukuran body-nya. Jadi layarnya tetap full HD 14 inci, tapi dipasangkan di frame laptop 13 inci. Awesome!



ASUS Vivobook Flip TP410 bisa di display menjadi 4 mode yaitu media stand, powerful laptop, responsive tablet dan shared viewer. Cocok banget kalau dipakai untuk presentasi.


Tinggal dilipat atau dimodel tenda (shared view), lalu di sentuh dan lebarkan di bagian yang ingin dipresentasikan. Voila! Mengoperasikan laptop semudah mengutak-atik handphone. Yes, Asus Vivo Flip 14 TP410 memiliki fasilitas layar sentuh. Dengan demikian kita gak perlu repot bawa-bawa mouse lagi. Cukup sentuh layar dan seret di bagian yang diinginkan. Bahkan di seri tertentu sudah compatible dengan Asus Pen lho.





Saya sudah merasakan betapa praktisnya penggunaan layar sentuh ini. Edit gambar, bikin tabel,  infografis, upload foto untuk keperluan blogging...super mudah dan cepat!

"Kalau dilipat dan ditekuk bolak-balik gitu apa gak rusak engselnya?"

Menurut info dari pihak Asus: untuk memastikan daya tahan maksimal, mesin logam 360° presisi tanpa batas dari VivoBook Flip 14 dikenai tes buka-tutup hingga 20.000 siklus. Jadi Anda dapat yakin bahwa VivoBook Flip 14 Anda akan siap untuk mode apa pun, kapan saja - selama bertahun-tahun yang akan datang!

Wow. Sound perfect.👌😊

Ngomong-ngomong soal 'sound', speaker Asus Vivobook Flip 14 TP410 posisinya ada di bagian samping laptop dan melengkung. Jadi nih ya, misal saya lagi lelah mengetik blog terus mau santai nonton film, saya tinggal lipat jadi mode tablet, lalu nonton deh. Suaranya tetap jelas karena letak speaker yang melengkung ini tidak tertutup oleh badan laptop. Cerdas ya desainernya.

Untuk fitur keamanan, ASUS Vivobook Flip TP410 sudah dilengkapi dengan fingerprint sensor. Dengan demikian, laptop ini mendukung fitur Windows Hello yang umumnya hanya hadir di laptop kelas atas. Dengan Windows Hello, pengguna bisa sign-in ke Windows 10 yang terinstalasikan di dalam laptop ini hanya dengan sentuhan jari.

Port konektivitas di ASUS Vivobook Flip TP410 juga cukup lengkap.



Saya rasa ASUS Vivobook Flip TP410 ini tak ubahnya Asus Transformer 101 milik saya yang tengah di zoom 😁 . Dari segi kecanggihan, efektivitas baterai, dan desain yang trendy -elegan dipakai wanita dan keren digunakan pria- sungguh mirip. Bahkan chargernya juga sama-sama minimalis.

ASUS Vivobook Flip TP410 memiliki backlit yang tentu sangat membantu saat kita harus mengetik dengan kondisi minim cahaya. Dan meski bertabur fitur-fitur bagus, dari segi harga masih terjangkau kok.


Duh...jadi tambah pingiiiin...
Sudah lama saya tertarik belajar edit gambar.
Melihat spek Asus Vivobook Flip 14 TP410 ini, pasti lancar nih dipakai menjalankan aplikasi editor sekelas Coreldraw.

Bismillah. Moga-moga jadi rejeki saya. Amiin.

*Artikel ini disertakan dalam ASUS Laptopku Blogging Competition by uniekkaswarganti.com



7 komentar:

  1. wah netbooknya udah jalan2 ke luar negeri, smg bs segera ganti flip yah kak biar produktivitas makin lancar hehehe

    BalasHapus
  2. Keren dan kumplit review-nya.. Semoga #2018gantivivobook bisa terwujud utk kita ya.. Aamiin ..

    BalasHapus
  3. wah moga beruntung ya, mbak martha :)

    BalasHapus
  4. Terima kasih Mb Martha sudah berpartisipasi dalam ASUS Laptopku Blogging Competition. Good luck.

    BalasHapus