Selasa, 21 Januari 2020

Bohlam CCTV

Sudah lama saya pengen punya punya CCTV. Soalnya kami kerap pergi. Dan pas pulang ke rumah suka heran: "Ni pagar kok gak nutup sempurna gini. Siapa yang kesini ya?"

Di RT kami ada CCTV sih. Tapi kan gak bisa minta lihat hanya karena penasaran belaka. Tetep enak kalo punya sendiri lah.

Makanya happy banget pas baca-baca soal bohlam CCTV. Udah harganya terjangkau, pakainya gak ribet, dan tidak ada biaya pemeliharaan bulanan. Syaratnya harus punya wifi. Kebetulan di rumah pasang MyRepvblik. Sip lah.

Sebelum memutuskan beli, saya banding-bandingin fitur, harga dan aplikasi yang dibutuhkan.

Dari beberapa merk, untuk fitur dan tampilan sepertinya mirip-mirip (saya lihat di youtube). Cara pakai juga sama saja. Harga di kisaran Rp 175.000-275.000. Aplikasi yang dipakai beda-beda, tergantung merk bohlamnya. Setelah mempelajari dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya, saya memutuskan beli di lapak online yang lokasinya di Semarang. Biar kalau saya ada kesulitan bisa enak konsultasinya.hehe.

Ini merk yang saya beli

Alhamdulillah barang mendarat dengan selamat. Lampu bohlam ini dari plastik, jadi ga akan pecah.

Isi paket


Di dalam dus ada petunjuk pemakaian dalam bahasa Inggris. Tapi lebih enak nonton tutorial di youtube. (Bisa nonton ini atau ini)

Begini langkah memasang bohlam CCTV milik saya:

1. Siapkan fitting lampu yang tinggal colok ke stop kontak. Ini untuk mengecek kondisi lampu dan menyetel CCTV. Kalau langsung dipasang di langit-langit ntar repot.

Fitting yang ini beli sendiri, tidak termasuk paket.
Rp 8.000

2. Siapkan microSDcard agar bisa recording.Saya pakai 16 GB. Ini cukup untuk merekam selama 2-3 hari.

Saya pake microSDcard merk Toshiba

3. Download aplikasi sesuai petunjuk. Beda bohlam beda aplikasi.

Yang ini pakai app icsee

4. Masukkan microSDcard ke bohlam, setelah itu pasang bohlam di fitting, colokin ke stop kontak. Tunggu sampai dia 'ngomong'.

5. Setelah kelar, ambil pin yang seperti huruf L itu, tekan lama di lubang bohlam bertuliskan RESET. Tunggu sampai si bohlam ngomong lagi. Kalau sudah ngomong, lepas pinnya.


6. Buka aplikasi di hp. Login. Sambungkan dengan si bohlam. Untuk jelasnya bisa lihat di youtube ini.
Pastikan wifi menyala dengan lancar (kenceng) dan hp sudah terkoneksi ke wifi.

Pilih yang atas (set up my device)



Klik next step

Kalau wifinya gak kenceng, di bagian ini lamaaaa banget gak 100%. Normalnya cuma 1-2 menit udah konek (100%)


7. Jika dirasa sudah oke (kamera sudah jalan, gambar sudah muncul di aplikasi), copot bohlam, letakkan di tempat yang diinginkan.



Setelah satu bulan memakai bohlam ini, menurut saya:

- Tampilan kurang tajam. Wajah tidak terlihat jelas, plat nomor juga tidak terbaca (samar). Untuk mengenali tamu asing ya kurang fungsi. Tapi cukup membantu saat yang datang adalah tamu yang kita kenal.

Malam tanpa menyalakan lampu

Malam dengan lampu

Tampilan saat siang

Contoh nih. Saya sedang masak. Suami ada di WC. Datang seorang tamu, ketuk-ketuk pintu. Kami gak ada yang keluar karena saya tidak dengar dan suami posisi di WC gak bisa serta merta keluar.

Maka kami tinggal lihat rekaman CCTV. Ternyata yang datang salah seorang tetangga (kelihatan dari postur dan wajahnya).

Seperti yang saya bilang. Tampilan wajah kurang jelas. Tapi masih bisa mengenali tamu yang familiar dengan kita.

Lain halnya jika yang datang adalah tamu yang benar-benar asing. Pasti kita gak bisa nebak itu siapa.

Tampilan bohlam CCTV ini cukup memuaskan jika sekedar ingin melihat situasi, melihat kenalan yang datang, ataupun memantau tukang paket.

- Lampu pada bohlam tidak terang. Cuma 3 watt terangnya. Kurang jika dipasang di teras. Mungkin maksud si pembuat lampunya hanya untuk kamuflase. Padahal kalau sekalian terang kan bagus tuh.

- Praktis banget. Meski kita berada ratusan kilometer dari rumah, kita tetap bisa memantau kondisi rumah via aplikasi. Yang penting posisi saklar bohlam selalu ON, dan wifi rumah juga ON.

- Bohlam ini bisa merekam suara dan bisa komunikasi 2 arah. Maksudnya kalau kita buka rekaman video, tidak cuma gambar yang terekam, tapi suara juga iya.

Kita bahkan bisa ngomong live ke tukang paket. Ntar kalau tukang paket nyaut, kita bisa denger. Tapi suaranya kadang jelas, kadang enggak.

- Tampilan gambar saat siang jelas banget. Apalagi kalau area yang kita pantau terkena sinar matahari. Naa, kalau malam nih yang rada parah. Biasalah, gambarnya kotak-kotak gitu.

Tampilan di siang hari



- Ada delay selama sekian detik. Dan videonya tidak smooth, tetapi sedikit patah/seperti potongan-potongan gambar. Padahal kecepatan internet di tempat saya 30Mbps lho.

- Lampu bisa di-timer. Ini nih yang saya suka dari bohlam ini (salah satu alasan kenapa saya gak pilih babycam). Jadi lampunya bisa disetting untuk mati atau nyala sesuai maunya kita. Atau mau matikan dan hidupkan manual via aplikasi ya bisa. Worth the money. Beli satu alat bisa untuk dua fungsi.



Bagian yang nyala (lampunya) adalah yang kotak di 3 sisi, kirain yg bagian bawah bulat besar itu. 


Demikianlah pengalaman saya terkait bohlam CCTV. Jika ingin beli yang pixelnya besar (gambarnya lebih jelas), ada kok. Tapi harganya mahal. Mencapai 400ribu rupiah. Saya kok masih sayang kalau keluar duit segitu 😆

Pertama karena belum tau seberapa awet.
Kedua karena dengan harga segitu kayaknya enak pake babycam. Udah gambarnya lebih cling, kameranya juga bisa muter-muter 360°. Lebih leluasa gitu untuk melihat sekeliling.

Adik saya pilih pakai babycam. Harga dan tampilan mirip dengan bohlam cctv milik saya.


Tapi yaa terserah aja sih. Selera.

Oiya, yang perlu diingat sebelum beli bohlam ini:
👉 Kira-kira mau pasang berapa titik? Ingat, bohlam ini beda merk beda aplikasi.
Kalau mau pakai lebih dari 1, pastikan aplikasinya sama. Satu aplikasi bisa nyambung sampai 7 bohlam kalo gak salah.

👉 Baca review dari pembeli sebelum memutuskan beli online ya. Kadang gambar sama barang yang dikirim beda.

👉 Meski lampunya disetel OFF, tapi camera tetap ON. Yang penting saklarnya nyala terus. Kita bisa matikan dan hidupkan lampu lewat aplikasi.



Ok. Sekian review tentang bohlam CCTV.

Perhatikan baik-baik ya saat kita ada di kamar atau ruang ganti atau tempat umum. Suka ada orang jahat yang memanfaatkan camera seperti ini. Bentuk dan ukurannya aneh-aneh 😣
Selalu waspada dan jangan lupa berdoa.

Memilih Cermin Berdiri / Cermin Lantai (Standing Mirror)

Awalnya saya hanya menginginkan sebuah cermin panjang yang bisa berdiri sendiri (tidak perlu dipaku di dinding). Setelah melihat-lihat, ternyata ada model standing mirror dengan rak. "Wah, multifungsi nih. Bisa untuk bercermin dan nyimpan pernak-pernik," batin saya.

Lanjut deh cari-cari via online.

Yang pertama kali menarik perhatian saya adalah cermin dari Offo Living ini. Saya langsung suka. Modelnya minimalis, warnanya putih (kelihatan bersih dan gak mancing nyamuk), ada rak di belakangnya. Cocok untuk naruh skincare dan printilan-printilan lain. Udah gitu cerminnya bisa diputar pula, ke kanan ke kiri. Cakep.

Rp 620.000

Tapi cermin ini terpaksa saya skip. Dengan kondisi rumah yang banyak rayap gini, material kayu harus saya hindari.

Cari-cari lagi, ketemu cermin lantai yang modelnya mirip dengan cermin pertama. Yang ini materialnya kombinasi: rangkanya dari besi, sedangkan alas raknya dari kayu. Secara bahan sudah lumayan lah. Setidaknya rayap butuh usaha ekstra kalau mau mencapai area kayunya. Sayang warnanya gelap. Warna gelap gini disukai oleh nyamuk. Dan koleksi nyamuk di rumah saya cukup banyak. Hahaha.

Rp 850.000


Pencarian berlanjut. Dan di situs Ruparupa muncul cermin lantai berikut ini.



Materialnya full besi. Raknya luas, bisa untuk naruh tas, gantung baju, dan masih ada rak bawah yang bisa dipakai untuk barang lainnya. Ada rodanya sehingga mudah digeser-geser. Cerminnya juga bisa diayun (gak paten).

Tapi cermin ini catnya warna hitam, gak ada yang putih. Udah gitu harganya mahal pula 🙈

Karena tidak mendesak, cermin-cermin tersebut saya masukkan wishlist. Siapa tau ada model baru yang lebih cocok. Sekalian nungguin promo. Biasanya bulan Desember banyak promo Harbolnas. Iya kan.

Pucuk dicinta ulam tiba. Ruparupa menggelar diskon. Cermin lantai yang saya incar turun harga sampai 50%! Yeeey. Saya beli online dan pilih ambil di toko biar gak kena ongkir.

Cermin ini modelnya knock down alias terdiri dari beberapa bagian yang bisa kita rangkai sendiri. Kemasannya cukup ringkas, sehingga bisa masuk ke mobil kecil saya (meski harus diatur sedemikian rupa.hihihi)


Ukuran keramik 30×30cm

Seperti ini isi dusnya:

Dus yang bawah itu isinya cermin


Penampakan printilan:

Alat buat lepas dan kencengin skrup udah tersedia

Meski pemasangan cukup mudah, tapi kalau dirakit sendirian ya repot banget. Setidaknya ada satu orang yang bantuin lah.

Mula-mula copotin dulu skrup di bagian bawah


Rangkai sisi yang non cermin dulu.
Tapi jangan dikencengin skrupnya, bikin agak longgar.
Rangkai sisi cermin, tapi cerminnya jangan dipasang dulu

Setelah itu pasang roda
Langkah terakhir adalah mengencangkan skrup dan memasang cermin. Agak bingung pas pasang cermin, karena skrupnya kayak kurang panjang gitu. Ternyata bukan kurang panjang, melainkan rangka besi di bagian lubang cermin memang harus didorong. Hasil akhirnya jadi gak lurus kalo menurut saya.

Taraaa... Seperti ini jadinya
Dari keempat roda, ada 2 yang terdapat kunci. Sehingga cerminnya gak lari-lari. Anteng di tempatnya.

Roda dengan kunci

Saya cukup puas dengan cermin dari Informa ini. Kuat, tampak kokoh, dan kualitas cerminnya bagus (ada lho cermin yang pleyat-pleyot gitu pantulannya).

Dan sepertinya cermin ini kerap diskon --meski tidak sampai 50%--. Jadi kalo gak buru-buru banget, rajin-rajin cek promo web dan toko biar tau info promonya 😁