Jumat, 21 September 2018

Xiomi Mi Band 3

Xiomi Mi Band 3 yang saya idam-idamkan sudah mendarat cantik di rumah. Box warna putih bersih dengan tutup mika transparant menampakkan bagian mesin jam Xiaomi Mi Band 3.




Segelnya cuma isolasi bening dengan tanda panah warna silver. Sama sekali tidak ada stiker hologram di box.

Penjual sangat baik hati karena menyertakan stiker anti gores sebagai bonus pembelian gelang Mi Band 3.
(Video amatir cara pasang anti gores di mi band 3 klik https://youtu.be/o18NS5BsUkQ . Baca deskripsinya yak 🙈)



Tak sabar saya membuka box mi band 3 dan melihat isinya: satu buah gelang, satu buah mesin jam, satu buah kabel charger, dan satu buku petunjuk dalam bahasa cina.




Xiaomi hanya menyediakan kabel saja, sedangkan kepala charger bisa menggunakan kepala charger handphone saya.


"Ini tombol on/off nya mana ya?". Mesin jam saya bolak-balik dan raba sekelilingnya. Gak ada tombol on/off. "Oh. Mungkin harus di charge dulu". Saya bergegas mencolokkan mesin di dalam kabel charger.


Lima menit kemudian tidak ada tanda-tanda jam nya nyala. Sudah saya goyang-goyang dan kocok-kocok tapi gak ada reaksi apapun.

"Oalaaah... ternyata di layar mi band ada stikernya 🙈 ". Setelah stiker dilepas, baru deh nampak aktivitas layar 😅
#ndeso saya.


Untuk menggunakan Mi Band 3 harus download aplikasi Mi Fit dulu. Dengan demikian gelang mi band akan terkoneksi dengan HP kita via bluetooth. Dan HP nya ga harus pake HP Xiaomi ya. Saya pake Samsung.



Fungsi utama gelang ini sebetulnya sebagai penunjuk waktu dan pemantau aktivitas harian seperti: jumlah langkah, denyut jantung, kualitas tidur, dan aneka aktivitas harian lainnya.



Tapi saya pilih beli mi band 3 bukan untuk itu. Hehe. Saya lebih tertarik dengan fitur-fitur lainnya, seperti:

- Notifikasi

Jika hp kita bunyi/di telfon, mi band 3 akan bergetar dan menampilkan nama pemanggil (jika nomornya sudah kita save di hp) atau menampilkan nomor (jika belum kita save).







Fitur ini sangat membantu saat kita sedang mengemudi. Misal lagi naik motor terus hp bunyi. Cek aja di layar jam, siapa yang nelepon. Kalau dirasa penting ya kita ke pinggir dulu untuk angkat telefon. Tapi kalau gak penting ya tinggal jalan terus. Praktis kan.



Bahkan notifikasi whatsapp juga bisa ditampilkan. Tapi saya malas mengaktifkan notif untuk WA. Geter terus dong ntar Mi Band nya karena grup wa sangat aktif. Adaaa aja chat masuk.



Lagipula jam Xiomi Mi Band 3 gak bisa mendeteksi panggilan WA.

Saat ada panggilan WA masuk, gak nampak notifikasi di layar Mi Band. Ntar kalo panggilannya mati, baru deh, muncul notif "panggilan tak terjawab". Ngapain juga tau pas udah mati, ye kaan.

Dan Mi Band 3 tuh gak ada microphone nya yaa. Jadi cuma sebatas terima notifikasi aja, gak bisa nerima telfon alias speak-speak di Mi Band nya.

- Fitur tolak panggilan

Jika ada yang menelpon tapi kita gak pengen angkat, tinggal sentuh aja layar tengah jam. Nanti hp kita bakal silent.

Atau jika mau memutuskan panggilan masuk, tinggal sentuh lama di bagian bulatan jam. Nanti panggilan akan tertolak.

Dua fitur diatas sangat berguna saat lagi sholat jamaah dan lupa matiin hp. Biasanya saat hp bunyi suami saya bakal sibuk rogoh-rogoh kantong, matiin hp. Tapi sekarang tinggal sentuh layar jam, mati deh tu dering panggilan. Gak ganggu jamaah lain dengan suara dering hp kita. Praktis banget.


- Fitur silent

Fitur silent/hening di layar jam ini berfungsi menjadi pengendali suara notifikasi di hp kita. Jadi saat fitur ini diaktifkan, maka suara notifikasi di hp akan ikut hening. Demikian juga saat fitur hening dimatikan. Maka suara di hp kita muncul lagi.

Bermanfaat banget kalau mau meeting. Tinggal atur dari layar jam untuk bikin hp kita silent. Ntar kelar meeting, sentuh lagi fitur hening di jam. Nongol dah suara hp kita. Kan enak gitu, ga usah bolak-balik ambil dan buka hp.




Seharusnya Mi Band 3 ini juga bisa jadi remote camera. Tapi harus download aplikasi Free Camera dan Mi band 3 selfie dulu.


Tapi sepertinya masih belum terkoneksi dengan baik. Sudah bisa konek tapi gak bisa jadi shutter kamera.


Mungkin nunggu update dulu kalik ya. Semoga ke depannya bisa deh.

Fitur lain yang ada di Mi Band 3 adalah fitur cari perangkat. Ini semacam reminder atau fasilitas untuk menemukan hp yang kita lupa naruh dimana. Tinggal tekan lama tombol bulat saat layar menunjukkan tulisan cari perangkat. Daaan...hp kita bakal bunyi kenceng banget.



Di awal-awal pemakaian, jam ini gak otomatis muncul angka nya saat tangan diangkat. Saya udah khawatir kalau rusak. Soalnya kan di tutorial you tube pada nyala semua.

Rupanya harus disetting dulu biar bisa otomatis nyala saat digerakkan atau didekatkan ke muka 😄
#ndeso_bingit

Bagian "angkat pergelangan untuk lihat info" di atur dulu

Mi Band 3 waterproof, sampai 50 meter.
Sudah saya coba untuk berenang selama 1 jam ya baik-baik saja. Sehari-hari pun dipakai untuk wudhu (gak dicopot) juga masih oke.
Cuman memang fungsinya jadi gak aktif saat terendam di air. Jadi ya kita gak bisa cek jam pas lagi nyelem di kolam renang. Disentuh-sentuh gak merespon. Ntar kalau sudah naik ke permukaan baru aktif lagi.

Untuk bisa menerima notifikasi, mau tidak mau Mi Band 3 harus disetting getar. Kalau gak di ON bagian getar ya gak akan nongol notifikasinya. Padahal maksud saya dengan menghilangkan fitur getar bisa menghemat baterai jam.


(Dan akhirnya saya tau keunggulan getar di Mi Band. Yaitu kalau pas di keramaian tetap bisa tau kalau ada telfon masuk. Gak ada lagi acara suami gak ngangkat telp dari saya dengan alasan "gak dengar" 😜 )

Lagi kondangan. Berisik banget suara musiknya.
Sebelumnya kami jarang pisah meski selera makan beda. Takut susah janjian.
Tapi karena suami pakai Mi Band 3, saya enak aja nelpon suami.
Kan jam nya bergetar. Dia pasti terasa ada telpon dari istrinya tercintah 😁
"Sayang, aku lagi ngantri kambing guling nih. Kamu mau gak?"
😊


Ketahanan baterai Mi Band 3 sangat baik. Setelah di charge full (100%) dan digunakan selama seminggu, persentase baterai masih ada 68%. Anggaplah habisnya setelah 2 minggu. Maka dalam 1 bulan cukup di charge 2× saja. Lumayan kan.

Aplikasi Mi Band juga terus diperbarui. Sehingga sekarang ini begitu gelang jam dihubungkan dengan aplikasi Mi Fit, maka layar Mi Band 3 yang tadinya bahasa Cina langsung berubah jadi bahasa Indonesia. Good job!

Logo bluetooth yang dicoret akan muncul jika gelang tidak terhubung dengan HP


Kesimpulan:
Dengan harga antara Rp 350.000-400.000, saya sangat puas dengan Mi Band 3.

Kamis, 06 September 2018

Kris Ricecooker 0.6 L

Sejak saya beli di 24 juni 2018 lalu, ricecooker mini merk Kris (Ace Hardware)  ini masih berfungsi dengan baik.


Bahkan saya sempat kaget karena panci dalamnya ternyata sangat mudah dicuci. Sungguh diluar ekspektasi saya.



Saat pertama kali saya pakai masak nasi, ada bunyi "cntang!" yang terdengar. Seperti ada barang logam yang terlempar di dalam ricecooker. Sampai 2X saya dengar.



Saya buru-buru melongok ricecooker. Ngecek. Tapi gak ada apa-apa tuh.



Bisa jadi saya kurang kering saat membersihkan pancinya, sehingga air yang menempel di luar panci menimbulkan reaksi tertentu. Saya kepikiran soalnya ada kertas peringatan soal ini di buku petunjuknya.

Atau bisa juga reaksi perangkat karena baru kena aliran listrik. Enggak tau lah. Yang jelas sampai sekarang gak ada bunyi-bunyi seperti itu lagi.

Ricecooker ini cocok untuk keluarga kecil macam saya. Satu kali masak cukup untuk makan 2 orang selama 1 hari (3x makan). Hal ini tak lepas dari porsi makan kami (saya&suami) yang memang sedikit.


Daya ricecooker adalah sebesar 300watt saat masak dan 45watt saat memanaskan. Idealnya nasi dipanaskan selama 4 jam saja, jangan semalaman. Kualitas nasi akan menurun saat dipanaskan lebih dari 4 jam.




Jangan kaget saat tutup ricecooker bergejolak ketika air beras mendidih. Siapkan piring atau alas ricecooker untuk antisipasi jika air beras meluber. Saya pernah mencoba masak agak banyak (hampir full). Tapi air yang meluber hampir tidak ada sih. Paling nyiprat-nyiprat aja.



Sampai detik ini saya merasa puas memakai Kris ricecooker. Membersihkan panci dan tutupnya sangat mudah.

Memang sih, gak bisa nancep lama listriknya. Maksud saya, setelah 4 jam baiknya dicabut. Kalau tidak maka nasi akan mengering bahkan mengerak.

Repot? Enggak lah. Ini juga sesuai dengan anjuran dari para ahli, yaitu nasi dipanaskan max 4 jam. Lewat dari itu maka kualitas nasi akan menurun.





Ada 3 warna untuk seri ini: merah, putih, dan hitam. Inner pan (panci nya) juga tersedia di bagian service center Ace Hardware. Tadinya saya mau beli sekalian. Buat gantian gitu. Tapi belum sempat-sempat karena sistemnya pesan dulu, gak ready stok.

Hati-hati karena ada juga yang bentuknya mirip tapi watt nya jauh lebih besar.

Kalau tertarik buruan beli di ruparupa.com. Sepertinya stok sudah menipis. Dan ini pas lagi ada diskon. Harganya jadi 179.000 aja lho. Berlaku sampai tanggal 22 September 2018.


Cara belanja di ruparupa.com klik Belanja di Ruparupa

Video unboxing cek https://youtu.be/4tl9o_hEoPQ

Selasa, 04 September 2018

ASUS LAPTOPKU - Tak Bisa Ke Lain Hati

Notebook mungil saya ini sudah 2 tahun menemani saya atau suami ke Sulawesi, ke Kalimantan, ke Sumatera, ke Malaysia, bahkan ke Timur Tengah.

Imut kan?
#notebooknya, bukan saya 🙈
Asus T101 muat di tas kecil yang disediakan biro travel. Praktis dan efisien.
Kalau gak muat ya repot juga nih 😁

Seperti harapan semula, Asus Transformer 10 inch warna silver ini sangat keren, mudah diajak traveling, dan awet. Aktivitas blogging saya maupun kerjaan suami bisa teratasi dengan baik. Kecil-kecil cabe rawit, mungkin itulah istilah yang pas untuk Asus Transformer T101 😍

Dipakai suami saat menjadi pembicara seminar

Setelah dipakai selama 2 tahun touch screen nya masih sensitif, baterai masih bertahan lebih dari 6 jam pemakaian (internet dan blogging), dan semua port konektivitasnya masih oke banget. Puas deh. Tidak salah saya memilih brand Asus sebagai laptop pertama saya.

Tahun 2017 lalu kami memutuskan membeli 1 laptop lagi, yaitu yang berukuran 14 inci. Yang ini untuk standby saat tidak bepergian.

"Kenapa gak beli komputer PC aja?"

Well, selain lebih ringkas, alasan kami memilih laptop daripada komputer adalah jika sewaktu-waktu terjadi mati listrik bisa tetap bekerja. Dan jika sewaktu-waktu butuh untuk mobile, laptop ini tinggal dijinjing saja. Begitulah.

Dan pilihan jatuh kepada Asus (lagi).

Asus A42J
Sebetulnya ini milik adik perempuan saya. Lalu saya bujuk-bujuk agar dijual kepada saya 😅. Meski umurnya sudah lebih dari 5 tahun, tapi kinerja laptop hitam dengan cover berbahan plastik mengkilap ini masih bagus kok. Asus gitu loh. Cuma bagian baterai saja yang sudah drop. Minta diganti.



Alih-alih membeli baterai, saya berpikir untuk mengganti Asus A42J ini dengan ASUS Vivobook Flip TP410 . Bukan karena susah cari baterai pengganti, bukan. Baterai laptop Asus cukup mudah ditemukan di pasaran. Tapi saya berencana mengembalikan laptop tersebut ke adik saya. Rupanya anak adik saya yang berumur 9 tahun suka sekali dengan laptop ibu nya ini. Jadi tiap kali melihat laptop ini, matanya seperti kangen gitu. Di lain pihak, saya pun terlanjur jatuh hati dengan Vivobook...

Asus Vivobook Flip 14 TP410

Pertama kali melihat dan menyentuh Asus Vivobook di salah satu pameran komputer di Semarang, saya sudah langsung suka. Warna abu-abu nya keren banget. Serasi dengan Asus T101 milik saya. Sama elegannya.
(Kalau sudah baca Asus Transformer T101 - Notebook Impian , pasti paham maksud saya)


Dengan tebal kurang dari 2 cm dan bobot sekitar 1,6 kg saja, Asus Vivobook sangat asyik dibawa mobile. Kalau terlalu berat ntar jadi males bawa nya.



Desainnya juga tampak ramping, tidak bongsor layaknya laptop berukuran 14 inci. Ini karena tampilan ultra-tipis berfitur Nanoedge display, yang memaksimalkan ukuran layar plus meminimalkan ukuran body-nya. Jadi layarnya tetap full HD 14 inci, tapi dipasangkan di frame laptop 13 inci. Awesome!



ASUS Vivobook Flip TP410 bisa di display menjadi 4 mode yaitu media stand, powerful laptop, responsive tablet dan shared viewer. Cocok banget kalau dipakai untuk presentasi.


Tinggal dilipat atau dimodel tenda (shared view), lalu di sentuh dan lebarkan di bagian yang ingin dipresentasikan. Voila! Mengoperasikan laptop semudah mengutak-atik handphone. Yes, Asus Vivo Flip 14 TP410 memiliki fasilitas layar sentuh. Dengan demikian kita gak perlu repot bawa-bawa mouse lagi. Cukup sentuh layar dan seret di bagian yang diinginkan. Bahkan di seri tertentu sudah compatible dengan Asus Pen lho.





Saya sudah merasakan betapa praktisnya penggunaan layar sentuh ini. Edit gambar, bikin tabel,  infografis, upload foto untuk keperluan blogging...super mudah dan cepat!

"Kalau dilipat dan ditekuk bolak-balik gitu apa gak rusak engselnya?"

Menurut info dari pihak Asus: untuk memastikan daya tahan maksimal, mesin logam 360° presisi tanpa batas dari VivoBook Flip 14 dikenai tes buka-tutup hingga 20.000 siklus. Jadi Anda dapat yakin bahwa VivoBook Flip 14 Anda akan siap untuk mode apa pun, kapan saja - selama bertahun-tahun yang akan datang!

Wow. Sound perfect.👌😊

Ngomong-ngomong soal 'sound', speaker Asus Vivobook Flip 14 TP410 posisinya ada di bagian samping laptop dan melengkung. Jadi nih ya, misal saya lagi lelah mengetik blog terus mau santai nonton film, saya tinggal lipat jadi mode tablet, lalu nonton deh. Suaranya tetap jelas karena letak speaker yang melengkung ini tidak tertutup oleh badan laptop. Cerdas ya desainernya.

Untuk fitur keamanan, ASUS Vivobook Flip TP410 sudah dilengkapi dengan fingerprint sensor. Dengan demikian, laptop ini mendukung fitur Windows Hello yang umumnya hanya hadir di laptop kelas atas. Dengan Windows Hello, pengguna bisa sign-in ke Windows 10 yang terinstalasikan di dalam laptop ini hanya dengan sentuhan jari.

Port konektivitas di ASUS Vivobook Flip TP410 juga cukup lengkap.



Saya rasa ASUS Vivobook Flip TP410 ini tak ubahnya Asus Transformer 101 milik saya yang tengah di zoom 😁 . Dari segi kecanggihan, efektivitas baterai, dan desain yang trendy -elegan dipakai wanita dan keren digunakan pria- sungguh mirip. Bahkan chargernya juga sama-sama minimalis.

ASUS Vivobook Flip TP410 memiliki backlit yang tentu sangat membantu saat kita harus mengetik dengan kondisi minim cahaya. Dan meski bertabur fitur-fitur bagus, dari segi harga masih terjangkau kok.


Duh...jadi tambah pingiiiin...
Sudah lama saya tertarik belajar edit gambar.
Melihat spek Asus Vivobook Flip 14 TP410 ini, pasti lancar nih dipakai menjalankan aplikasi editor sekelas Coreldraw.

Bismillah. Moga-moga jadi rejeki saya. Amiin.

*Artikel ini disertakan dalam ASUS Laptopku Blogging Competition by uniekkaswarganti.com